AMBON,MRNews.com,- Pasca Gempabumi bermagnitudo 7,2 SR di Laut Banda-Maluku, Rabu (8/11) pukul 13.52.53 WI, puluhan gempa susulan terjadi hingga kini.
Dalam catatan dan hasil monitoring BMKG, total gempa susulan hingga Kamis (9/11) sore sekira pukul 16.00 WIT mencapai 78 kali. Dengan yang dirasakan masyarakat sebanyak 2 kali.
“Dari 78 gempa susulan pasca gempa utama, magnitudo maksimum yaitu 6.8 SR dan magnitudo minimum 3.2 SR,” tandas Kepala Badan Metereologi Ambon, Djati Cipto kepada media ini via WhatsApp, Kamis.
Mengenai ada tidaknya dampak yang timbul akibat gempa utama 7,2 SR dan 78 gempa susulan itu, Djati mengaku, sejauh ini sesuai hasil konfirmasi dan laporan resmi yang masuk dari BPBD di Kabupaten/Kota, tidak ada yang terdampak.
“Tidak ada dampak kerusakan apapun akibat terjadinya gempa susulan dan gempa utama. Karena skalanya hanya sedang hingga lemah. Jadi manusianya saja yang rasakan getaran,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, wilayah Laut Banda diguncang gempa tektonik 7,2 SR, Rabu (8/11/23) pukul 13.52 WIT.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,15° LS ; 129,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 45 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono katakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi
batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” urainya, Rabu.
Gempa ini sebutnya, berdampak dan dirasa di Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Banda dengan skala intensitas IV MMI (dirasa orang banyak dalam rumah).
Damer dan Kisar dengan skala intensitas III MMI (terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil monitoring muka laut menunjukkan gempabumi ini memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damer dengan ketinggian 39 cm di Banda 8 cm,” urai Daryono.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebar lewat kanal resmi yang telah terverifikasi,” pungkasnya. (MR-02)
Comment