AMBON,MRNes.com,- Pasca penghadangan dan perampasan jenazah pasien COVID-19 HK (57) kemarin di depan RM Arema Batumerah-Kota Ambon oleh keluarga dan warga, pihak Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease melakukan pengembangan dan penyelidikan secara intensif.
Hasilnya, delapan (8) orang warga ditetapkan sebagai tersangka, dua diantaranya perempuan. Usai pengembangan dari satu pelaku pertama berinisial AM oleh Satreskrim Polresta Ambon dibackup Satintelkam, Polsek Sirimau dan Resmob Polda Maluku.
“Polresta Ambon telah melakukan penetapan tersangka kepada 8 orang yang diduga sebagai pelaku penghadangan dan perampasan paksa jenazah pasien COVID-19,” kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Ipda Titan F.
Delapan orang yang jadi tersangka itu, kata Titan, masing-masing AM, HL, BY, SI, SU dan SD, NI dan YN. Dua nama terakhir adalah perempuan. Penetapan itu juga setelah 3 saksi diperiksa intensif.
“Total yang sudah diamankan berjumlah 8 orang. Semuanya warga sekitar. Saat ini mereka masih dalam proses pemeriksaan,” kata Titan.
Para tersangka kata dia, disangkakan melanggar pasal 214 KUHP jo 93 UU No. 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan, dengan ancaman 7 tahun penjara.
Diketahui, Jumat (26/6) pukul 15.05 WIT, iring-iringan mobil ambulance RSUD Haulussy yang membawa jenazah pasien COVID-19 HK (57) dan mendapat pengawalan Polsek Nusaniwe, setiba di Jln Jendral Sudirman tepat didepan RM Arema, dihadang pihak keluarga dan diambil secara paksa dari mobil jenazah untuk diamankan di rumah keluarga dekat TKP.
Alasannya, keluarga ingin agar almarhum tetap dibawa keluarga untuk dilakukan pemakaman secara agama pada tempat yang sudah ditentukan, bukan secara protap COVID-19. Meski dari Swab cepat/TCM yang diambil tim medis RSUD dr Haulussy hasilnya tetap positif. Negosiasi alot dilakukan antara Gugus Tugas dengan keluarga, hingga jelang Magrib jenazah dimakamkan di Wara. (MR-02)
Comment