Malteng,MRNews.com,- Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng) Rakib Sahubawa katakan, tantangan saat ini di Bumi Pamahanunusa adalah upaya menurunkan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, memudahkan investasi, penggunaan produk dalam negeri, penguatan birokrasi, serta stabilisasi politik dan keamanan.
“Penuntasan tantangan-tantangan ini tentu memerlukan pengembangan cara-cara baru, nilai-nilai baru melalui kerja keras dan kerja yang produktif melalui terobosan dan inovasi,” ujarnya di Kota Masohi, Sabtu (16/9).
Dalam upaya penurunan stunting, Sahubawa katakan, dirinya akan hadir dengan inovasi “Gema Duta Parenting Potong Pele Stunting”, untuk memastikan setiap bayi dan ibu hamil mendapatkan pelayanan terbaik dan tersedianya orang tua asuh bagi anak penderita stunting.
“Kita harus bisa dan berani mendobrak rutinitas demi meningkatkan produktivitas yang jadi prioritas kita bersama. Jangan lagi kerja kita berorientasi proses, tetapi harus berorientasi pada hasil. Hasil yang nyata,” ingatnya.
Demikian pula mindset paradigma penyelenggaran pemerintahan harus dirubah. Tugas utama kepala daerah selaku penyelenggara negara bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi untuk membuat masyarakat menikmati pelayanan, pembangunan dan hidup sejahtera.
“Saya tidak ingin pekerjaan birokrasi hanya rutinitas biasa saja, melainkan tugas birokrasi adalah making delivered yaitu memastikan dan menjamin agar manfaat dari setiap program pemerintah dirasakan masyarakat,” tegas Sekda Malteng itu.
Menyamakan pandangan akuinya juga penting, bahwa problematika sosial saat ini di masyarakat di segala aspek, bukanlah lahir dari kelemahan atau kesalahan masyarakat, melainkan disebabkan oleh implementasi kebijakan pemerintah daerah yang belum fokus pada penanganan substansi persoalan.
“Karena itu kita harus memastikan bahwa pemerintah daerah adalah solusi dari berbagai persolanan, bukan sebaliknya pemerintah daerah adalah merupakan sumber permasalahannya,” ingatnya.
Untuk itu, memperkuat reformasi birokrasi serta tata kelola pemerintahan yang mengedepankan prinsip akuntabilitas, transparansi, beretika dan berbudaya yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan perekonomian daerah menjadi fokus.
Untuk mewujudkan reformasi birokrasi, kedepan akui Sahubawa, pihaknya akan mengembangkan digitalisasi tata kelola pemerintahan melalui pengembangan kerjasama dengan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), untuk peningkatan SDM aparatur pemerintah daerah.
“Kita juga akan mengembangkan kerja sama dengan UICI, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan smart city atau kabupaten, data digital dan digitalisasi UMKM,” urainya.
Juga tambahnya, akan dilakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk penyediaan garam laut, pemanfaatan garam laut untuk listrik, penyulingan air laut, panen air hujan dan pengembangan tenun batik.
Tugas penting lainnya tentu akan mendukung dan mensukseskan pelaksanaan agenda demokrasi nasional yaitu pemilihan legislatif (Pileg), pemilihan Presiden (Pilpres) serta pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
“Disamping semua rencana dan fokus setahun kedepan itu, kami juga akan melaksanakan upaya-upaya untuk penyelesaian konflik horizontal yang terjadi di masyarakat. Terhadapnya, kami sangat butuhkan sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya. (MR-02)
Comment