AMBON,MRNews.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon turut membantu PT Pertamina Cabang Ambon kampanye konversi minyak tanah (Mitan) ke gas elpiji bagi para ASN.
Caranya, dengan memberi ruang sosialisasi bagi Pertamina kepada pejabat eselon dan aparatur sipil negara (ASN) Kota Ambon disela-sela apel rutin, Senin (8/5).
Sales manager Pertamina Cabang Ambon, Wahyu Purwatmo memandu jalannya sosialisasi. Selain itu, BUMN “plat merah” itu juga menyediakan stand info soal “Bright Gas” yang bisa dikunjungi pegawai Pemkot dan masyarakat.
Wahyu katakan, sosialisasi ini bentuk edukasi dan ajakan kepada ASN di lingkup Pemkot Ambon bahwasannya penggunaan dengan gas elpiji cukup aman dan tidak perlu ada kekhawatiran. Selain itu juga hemat dibanding minyak tanah dan gas elpiji energinya bersih.
“Satu tabung gas bisa dipakai sampai tiga bulan atau yang ada juga dipakai hingga enam bulan. Jadi memang terbukti cukup aman untuk pemakaian wajar memasak, dua sampai tiga bulan yang 12 kg. Kalau Mitan kuota terbatas dan digunakan masyarakat golongan tertentu,” akunya.
Sementara, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena katakan, sosialisasi ini cara Pemkot membantu Pertamina kampanyekan konversi minyak tanah (Mitan) ke gas. Karena disadari minyak tanah semakin sedikit produksinya.
“Pada waktunya kita akan mengalami kesulitan untuk memberikan, memfasilitasi masyarakat dengan minyak tanah. Dan kita ingin supaya harus mengikuti apa yang pemerintah inginkan supaya beralih dari Mitan ke gas karena produksinya banyak,” terangnya kepada awak media.
Dirinya berharap, upaya bersama untuk konversi tersebut mesti dibarengi dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pihak Pertamina kepada masyarakat kota Ambon, sehingga masyarakat pun merasa nyaman dan lancar akan tercukupi kebutuhan mereka itu.
“Bayangkan dengan paket lengkap misalnya Rp 71. juta, apakah masyarakat ekonomi menengah ke bawah bisa jangkau??. Berat juga. Makanya saya tegaskan jika Pertamina mau masyarakat cepat beralih dari Mitan ke gas, maka mesti bisa fasilitasi dengan baik, diberi gratis diawal misalnya,” pintanya.
Lebih lanjut kata Wattimena, minimal ASN yang punya gaji dan tunjangan lainnya jangan lagi pakai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tapi sudah seharusnya beralih ke non subsidi. Supaya masyarakat kecil masih bisa mendapatkan BBM bersubsidi.
“Langkah itu harus dimulai dari kita ASN sebagai contoh. Memang tidak bisa paksa, karena semua berpulang kepada masing-masing orang. Tapi sebagian besar ASN sudah beralih ke gas, saya pun demikian. Nah kalau kita semua sudah, maka sebarkan informasi itu ke masyarakat dan Pertamina harus beri kemudahan itu,” kuncinya. (MR-02)
Comment