AMBON,MRNews.com.- Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Maluku, Hengky Ricardo Pelatta kecewa karena tak satupun atlet Taekwondo Maluku yang bertanding pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) tahun 2023 di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan meraih medali.
Gagalnya atlet Taekwondo menoreh prestasi menurut Pelatta dikarenakan rekurutmen atlet yang adalah siswa-siswi di 11 Kabupaten/Kota tidak merata bahkan pemilihan pelatih yang tidak tepat.
Ditambahkan Pelatta yang juga anggota DPRD Maluku, kegagalan atlet Taekwondo Maluku pada event nasional itu, merupakan kemunduran bagi PPLP dalam menciptakan atlet-atlet berprestasi di Maluku.
“Sebagai Ketua Taekwondo Maluku, saya prihatin, dan gelisah terhadap kegagalan atlet Taekwondo Maluku, yang notabene direkrut dibawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku” ujar Pelatta di Ambon, Selasa (19/9).
Padahal sesuai SOP jika menyeleksi atlet taekwondo harus melalui koordinasi dengan Pengprov, dan pihak terkait.
“Bahkan talent scouting yang dilakukan pihak pelatih yang dipilih Dispora Maluku, saya sebagai ketua Taewkondo Maluku tidak diberitahu. Padahal banyak atlet berprestasi berada di 11 kabupaten/kota,” sesalnya.
Hal yang sama pula dilakukan Dispora Maluku dalam memilih pelatih justru sangat mengecewakan. Sebab memilih pelatih yang selama kejuaraan tidak berhasil membawa atlet meraih medali.
“Awalnya setiap rekrutmen atlet dan pelatih saya yang tanda tangan rekomendasi tapi hari ini Dispora melalui KONI buat test tanpa ada koordinasi dengan Pengprov. Jujur saja kemarin itu saya sebenarnya tidak mau tanda tangan karena syarat mereka bertanding itu harus mendapat rekomendasi ketua umum Pengprov. Tapi karena kecintaan saya kepada mereka makanya saya tandatangani,” ujarnya.
Karena itu menurutnya, untuk menghasilkan atlet yang berprestasi maka talent scouting yang dilakukan mesti merata di Maluku, jangan berdasarkan suka atau tidak suka tapi memilih karena memang berprestasi dan seterusnya dibina.
Sehingga hal ini akan menjadi catatan dan evaluasi bagi Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Maluku.
“Hal sama pula pada pemilihan pelatih tidak asal tetapi memang melalui mekanisme agar bisa melatih atlet menjadi baik dan berprestasi,” tutup legislator asal partai Hanura dapil KKT-MBD itu. (MR-01)
Comment