by

Investasi di Maluku Harus Memberi Manfaat & Sesuai Aturan yang Berlaku

AMBON,MRNews.com,- Persoalan terbesar di Provinsi Maluku yang kerap timbul yaitu mengenai batas-batas desa, wilayah yang belum ditetapkan pemerintah kabupaten/kota daerah masing-masing. Inilah yang menjadi rawan terjadinya konflik.

“Kami terus dukung prestasi-prestasi perusahaan di Maluku. Karena ada beberapa perusahaan yang memberi beasiswa dan melakukan pelatihan untuk para pekerjanya. Ini yang penting dilakukan untuk kebaikan daerah,” ujar Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif saat memimpin rapat pengamanan investasi dan objek vital (Obvit) nasional maupun tertentu di wilayah Maluku secara virtual, Selasa (22/8).

Menyangkut pengamanan investasi dan obvit, Kapolda berharap kalau ada persoalan yang dapat mengganggu kamtibmas, agar dapat dikoordinasikan secara baik.

“Terkait adanya beberapa masyarakat yang pro kontra, perlu kita antisipasi bersama agar tidak berdampak pada terganggunya Kamtibmas,” harapnya.

Kapolda mengaku melihat berbagai dinamika yang terjadi di beberapa daerah dan dapat berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Berbagai dinamika yang kita lihat saat ini mari kita lakukan antisipasi keamanannya secara bersama-sama,” pinta mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Dalam rapat tersebut, saat ini secara umum di berbagai daerah dilaporkan dalam situasi aman terkendali. Aparat kepolisian senantiasa bekerjasama baik dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, maupun pihak perusahaan.

“Terima kasih kepada rekan-rekan sekalian dan teruslah mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada di daerah masing-masing,” ujarnya.

Menurutnya, investasi di Maluku harus dijaga dengan baik. Hal ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakan dan memberikan perubahan ekonomi maupun kesejahteraan bagi rakyat Maluku.

Investasi di Maluku, tambah dia, juga harus memberikan manfaat dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, juga harus dilakukan dengan cara-cara sesuai aturan yang berlaku.

“Sebaiknya bila masih ada persoalan maka diselesaikan melalui cara-cara dialog dan mediasi sehingga ada win-win solution bagi semua pihak,” harapnya.

Apabila semua proses sudah berjalan dengan baik maka semua pihak dan masyarakat juga wajib menjaga kesinambungan. Selain itu juga dapat menjaga keamanan investasi dan usaha yang ada ditengah masyarakat.

“Tidak perlu mengada-ngada membuat persoalan yang malah menimbulkan kerugian bersama, dan akhirnya membuat investor enggan berinvestasi di Maluku karena tidak adanya rasa aman dan kepastian usaha yang dilakukan,” pesannya.

“Bila ada masalah agar diselesaikan dengan jalan damai tanpa perlu melakukan kekerasan, anarkis dan merusak aset-aset perusahaan yang tentunya akan merugikan semuanya,” kunci Jenderal Bintang Dua itu.

Saat rapat, Kapolda didampingi Karo Ops, Direktur Reskrimsus, Direktur Pamobvit, dan Dansat Brimob, juga Kapolres Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, dan Kapolres Maluku Barat Daya. Para Kabag Ops dan Kasat Reskrim se-jajaran hadir via zoom meeting. (MR-02/Polda)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed