by

Inkonsisten, Kadispar Ambon Ditegur Walikota

-Kota Ambon-1,084 views

AMBON,MRNews.com,- Walikota Ambon Richard Louhenapessy menegur kepala dinas pariwisata (Kadispar) kota Ambon Rico Hayat karena dalam membuat calender of event pariwisata di tahun 2019 cukup banyak direncanakan tapi sebagian besar tidak terlaksana. Padahal sebetulnya, potensi pendapatan daerah yang paling cepat bisa didapat itu lewat sektor pariwisata. Karena seluruh proses cash and curry, jelas dan terukur.

Hal itu jelas menunjukkan inkonsistensi dan secara psikologis bisa berpengaruh terhadap kehadiran wisatawan di kota Ambon. Tetapi juga merupakan pembohongan publik. Apalagi di tahun ini, pemerintah sudah mencanangkan 2020 sebagai tahun kunjungan wisata (visit Ambon 2020). Maka diharapkan keseriusan, konsistensi dan manajemen yang terencana.

“Saya koreksi betul Kadis pariwisata. Sebab dalam membuat calender of event, harus betul-betul konsisten. Karena namanya turis itu dia sudah mendesain seluruh perjalanan dia sesuai dengan jadwal. Jadi kalau dia sudah ada agenda disini, lalu dia datang kesini (Ambon) ternyata tidak ada kegiatan itu (di kalender pariwisata), jelas pertama pembohongan publik dan kedua berpengaruh terhadap kunjungan para wisatawan,” tegasnya saat press confrence di ruang ULA Pemkot Ambon, Rabu (22/1/2020).

Dirinya mencontohkan, travel membawa turis dan melihat pada calender of event pariwisata, ada festival Jukulele di Amahusu. Mereka pergi kesana dan ternyata hanya ada Ukulele saja, tidak ada Jukulele.

“Tidak ada kegiatan apa-apa. Saya di WhatsApp, saya tegur kadis. Saya bilang, kalau buat perencanaan harus konsisten. Karena ini orang (turis mancanegara) tidak seperti turis domestik yang malam ini mimpi, besok pagi berangkat dan pergi. Turis profesional dia sudah mendesain,” ujar Walikota.

Karena itu, Louhenapessy meminta Kadispar untuk melihat calender of event di tahun 2020 harus diperhatikan benar, agar ketika membuat perencanaan event mesti konsisten juga untuk menjalankannya. Pasalnya ditargetkan paling tidak Februari awal, baru kalender event Pemkot diekspose.

“Februari awal. Sebab saya sudah koreksi total, dibuat lagi betul-betul dari segi gramatiknya, segi bobot eventnya, segi bahasa propagandanya itu seluruh diteliti ulang. Bahkan saya minta tiap event itu, ada narasinya. Supaya orang mengerti. Misalnya festival Pela Gandong. Ini apa ini?. Kalau orang tidak mengerti, ditranslete dalam bahasa Inggris, juga bahasa Belanda,” bebernya.

Diharapkan, karena Visit Ambon 2020 maka seluruh acara puncak event pemerintah kota (Pemkot) nanti pada Agustus-November. “Itu acara puncak untuk seluruh event kegiatan kita di kota ini. Sehingga kita ada punya waktu untuk bisa berbenah. Tidak berarti bahwa di bulan-bulan sebelumnya tidak ada event, tetap ada event yang kita laksanakan,” kuncinya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed