AMBON,MRNews.com,- Pemerintah kota (Pemkot) Ambon melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama stakeholder terkait guna penanganan kondisi bencana alam gempabumi dan situasi Kamtibmas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di hall Maluku City Mall (MCM), Rabu (2/10/19). Dari paparan pihak BMKG dan Forkopimda kota Ambon serta tokoh agama, berhasil menelorkan bebeberapa kesepakatan strategis yang harus ditindaklanjuti. Rapat dipimpin walikota Ambon Richard Louhenapessy, dihadiri camat, lurah, raja, kepala desa, RT/RW, Kapolsek, Danramil, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Hasil Rakor menurut walikota diantaranya pertama; camat, lurah dan stakeholder dibawah segera mengajak dan menyampaikan kepada warga yang notabene mengungsi bukan korban langsung bencana atau trauma agar kembali ke rumah masing-masing sebab data BMKG menunjukkan gempa susulan skalanya sudah kecil dan menurun, tidak berpotensi tsunami. Pasalnya mereka tidak akan diberikan bantuan oleh pemerintah. Sedangkan pengungsi karena korban langsung akan dibantu resmi oleh Pemkot by name, by adress baik dalam bentuk sembako maupun biaya santunan.
Kedua; pemerintah kota (Pemkot) diakui walikota, akan menyiapkan pedoman atau petunjuk kepada masyarakat dan semua elemen dibawah lewat himbaun untuk antisipasi bencana secara bersama. Ketiga; akan meningkatkan sosialisasi bencana kepada masyarakat lewat mobil unit informasi rutin, keempat; memanfaatkan traffic light di Ambon untuk menyampaikan informasi-informasi tentang kebencanaan, kelima; bioskop, gereja, masjid dan sekolah harus masif meningkatkan informasi dan tanggap bencana.
“Saya mau ajak kita semua bersyukur karena gempa sampai saat ini terjadi sudah 887 kali dan 94 kali dirasakan. Jika diakumulasi tentu sangat berbahaya dan perlu ada antisipasi segera. Maka segera camat bentuk grup WhatsApp didalamnya ada lurah, kades, raja dengan RT/RW. Supaya informasi satu arah dan jelas, lewat kordinasi Diskominfo-Sandi. Saya juga akan didalamnya untuk kontrol. Disamping upaya lainnya. Sementara data rumah rusak dan lainnya termasuk pengungsi kita sementara verifikasi. Datanya dari lurah, kades, raja, tak ambil dari orang per orang,” sebut walikota.
Berikutnya sektor pendidikan tambah Louhenapessy, dirinya sudah perintahkan para kepala sekolah (Kepsek) TK-SMP dan Madrasah agar para guru harus memberikan perhatian kepada anak-anak terutama hadapi bencana. Sebab saat gempabumi lalu, guru dan anak-anak masing-masing cari jalan sendiri. Padahal saat tinjauan ke sekolah-sekolah yang punya pagar seharusnya ada akses langsung dengan lingkungan agar tidak membahayakan saat bencana terjadi.
“Kita juga akan merumuskan pedoman kepada sekolah-sekolah agar bagaimana antisipasi dan tanggap bencana. Tak hanya itu, para Kepsek pun sudah saya instruksikan untuk hari Sabtu sekolah harus fleksibel, sebab sekarang pemerintah masih fokus pada pemulihan psikologis warga dan anak-anak. Artinya Senin pekan depan sekolah wajib jalan seperti biasa. Rakor ini supaya kita bisa memiliki sumber informasi dan referensi sama pasca Gempabumi, guna dapat sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terpancing berita hoax yang berdampak pada kehidupan masyarakat,” demikian walikota. (MR-02)
Comment