by

Himpun Masukan Ortu Soal BTM, Disdik Lakukan Survey

AMBON,MRNews.com,- Guna menghimpun masukan dari orang tua (Ortu) siswa tentang proses belajar mengajar tatap muka (BTM), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon, sementara melakukan survey.

Sekretaris Disdik Kota Ambon Merry Mairuhu mengatakan, proses survey sudah mulai berjalan sejak awal Januari lalu secara online.

Nantinya bila mayoritas orang tua setuju, kemungkinan BTM akan diberlakukan. Tapi akan tetap dalam pantauan guru dimasing-masing sekolah.

“Kalau hasil survey orang tua setuju belajar offline, maka ada sejumlah persyaratan khusus yang harus dipenuhi orang tua seperti memberi surat pertanggungjawaban mutlak. Yang isinya orang tua memberi kesempatan kepada anaknya menjalankan proses BTM,” tandasnya di Balaikota Ambon.

Syarat itu dimaksudkan kata dia, agar kalau terjadi sesuatu berarti orang tua yang bertanggungjawab. Tapi tidak terlepas dari pantauan pemerintah kota (Pemkot) dalam hal ini dinas pendidikan.

Terkait ini, pasti ada keinginan masyarakat yang bervariasi. Namun, Disdik juga melihat kondisi Covid-19. Sebab, dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) menjelaskan BTM bisa berjalan dan tidak dikembalikan kepada kepala daerah.

“Kalau memang bapak Walikota melihat kondisi itu sudah bisa memungkinkan untuk belajar offline, maka kita lakukan offline. Telaah sudah kami berikan sejak Desember awal tinggal keputusannya di bapak Walikota,” tegasnya.

Ditambahkan, sementara ini, seluruh sekolah sedang menyiapkan proses pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online. Sehingga kemungkinkan proses belajar lewat daring sudah bisa dilaksanakan dalam minggu depan.

“Ini mungkin dalam tahap persiapan seluruh sekolah untuk nantinya Senin depan sudah mulai diberlakukan proses pembelajaran secara daring. Offline belum bisa kita lakukan karena belum ada keputusan dari bapak Walikota,” tegasnya.

Bila kondisi Covid-19 di Kota Ambon masih memprihatinkan, tambah Merry, maka proses BTM juga pasti belum bisa jalan. Apalagi kalau tingkat kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan menurun, maka belajar daring tetap jadi pilihan.

“Kalau kita lihat kondisi seperti ini, Covid-19 masih terus ada dan kesadaran masyarakat masih rendah sehingga masih ada lagi korban. Maka saya rasa belum bisa belajar offline. Tetap saja prosesnya kita lakukan secara daring,” kuncinya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed