by

Hilangkan Pungli, Pedagang & Warga Ambon Bisa Bayar Retribusi Via Digital

AMBON,MRNews.com,- Pedagang, pelaku usaha maupun warga kota Ambon mulai hari ini tak perlu harus ke kantor dinas pendapatan pajak dan retribusi daerah untuk membayar langsung retribusi, sebab cukup bayar via digital.

Pembayaran retribusi bisa dilakukan melalui aplikasi QRIS Bank Maluku-Maluku Utara atau dengan memakai kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

Hal itu dipastikan melalui kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan Bank Maluku-Maluku Utara yang diteken dan dilaunching hari ini bertepatan syukuran pengelolaan pasar Waiheru, Rabu (25/10).

Ujicoba pembayaran retribusi pun langsung dilakukan oleh dua pedagang pasar Waiheru sebagai sampel, baik melalui QRIS maupun dengan ATM. Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena ikut saksikan transaksi tersebut.

Wattimena katakan, walau pasar Waiheru sudah berfungsi namun Pemkot belum bisa menarik retribusi. Namun pemerintah punya tanggungjawab untuk terus menjamin keberlangsungan sarana prasarana di pasar maupun pada aspek yang lain.

“Retribusi pajak merupakan sumbangan masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah tidak akan memiliki anggaran yang cukup, kalau tidak ditopang masyarakat lewat pembayaran pajak dan retribusi. Itu yang namanya simbiosis mutualisme,” tandasnya.

Menurutnya, retribusi yang dibayar masyarakat kepada pemerintah dipastikan tidak akan kemana-mana. Sebab sebagai pendapatan asli daerah (PAD), akan digunakan untuk mendukung program kegiatan pembangunan di kota Ambon, membangun sarana prasarana umum yang bisa dinikmati masyarakat.

“Itu hanya dititipkan kepada pemerintah untuk selanjutnya kami gunakan bagi kepentingan masyarakat lagi. Jangan pikir retribusi yang ditarik untuk bayar gaji pegawai, tidak. Sebab itu sudah alokasi anggarannya sendiri,” jelasnya.

Dengan pedagang di pasar Waiheru memulai transaksi retribusi digital, maka Wattimena berharap, seluruh pasar di kota Ambon baik tradisional modern juga sudah mulai lakukan transaksi digital terutama pembayaran retribusi.

Sebab perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan teknologi membuat pemerintah harus lakukan penyesuaian demi mengejar ketertinggalan. Karena itu cara-cara konvensional mesti ditinggalkan, dan harus menuju digitalisasi.

“Manfaatnya katong bisa menghilangkan ketakutan pungutan liar (Pungli). Kita juga bisa memberikan jaminan kepada para pembayar retribusi bahwa uang yang disumbangkan ke pemerintah itu sampai ke sasarannya. Maka kita akan berlakukan ini semua pasar,” tandasnya.

Lewat cara itu pula tambahnya, bisa mempertahankan tingkat inflasi yang rendah di kota Ambon. Karena itulah kerjasama para pedagang khususnya dalam memanfaatkan pembayaran digitalisasi sangat penting, tetapi juga tidak tinggalkan pembeli. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed