by

Dua Kasus Kematian, Buat Ambon Kembali ke Zona Merah

AMBON,MRNews.com,- Skors kota Ambon turun ke 1,72 per 27 September 2020 karena dua kasus meninggal Covid-19 beberapa waktu lalu. Padahal sebelumnya skors sudah dititik cukup aman 1,91. Akibatnya Ambon harus rela kembali lagi dari zona orange ke merah.

“Sampai 26 September kita masih orange. Namun tanggal 27 kita sudah masuk merah. Lagi-lagi kuncinya ada pada tingkat penyembuhan tinggi dan kematian kita menurun. Namun karena dua orang meninggal, jadi berpengaruh lagi terhadap nilai zona. Kunci utama ada pada masyarakat terutama untuk disiplin,” harap Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada awak media di Ambon.

Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler menambahkan, zona merah, kuning, orange dan hijau sangat tergantung dari dua hal yaitu tingkat kesembuhan dan kematian. Sebab itu, meninggalnya dua orang lagi yang kemudian sangat berpengaruh terhadap perubahan zonasi dari orange ke merah dengan persentase 1,3 persen kematian.

“Maka yang harus kita jaga adalah tingkat kesembuhan harus tinggi dan tingkat kematian ditekan. Tingkat kesembuhan sebetulnya tinggi dikurun waktu terakhir ini 59,4 persen, tetapi karena ada tambahan dua orang meninggal maka berubah lagi,” sebut Hadler, Kamis (1/10/2020).

Guna menekan angka kematian, Hadler mengharapkan kepada masyarakat kota Ambon agar jangan sampai keluarganya yang sakit kritis baru dibawa ke rumah sakit. Padahal seharusnya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif oleh dokter.

“Jangan takut dengan isu segala macam. Mati itu Tuhan punya kuasa, tetapi upaya manusia untuk menyelamatkan nyawa seseorang adalah ikhtiar dan itu Tuhan perintahkan kita selalu berikhtiar. Maka kalau keluarga sakit, terutama ada gejala yang mengarah ke Covid, segera dibawa ke rumah sakit. Kalau Tuhan sayang tentu bisa hidup, disembuhkan kembali,” ajak Wawali.

Jika kondisi ini bertahan hingga PSBB transisi jilid VI selesai, menurutnya, bukan tidak mungkin PSBB transisi terus berlanjut.

“Tetap. Sepanjang kondisi masih seperti ini tetap kita masuk kepada lanjutan PSBB transisi. Kalau kembali ke PSBB boleh-boleh saja. Tapi nanti kita lihat perkembangannya, tergantung fluktuasi kasus kesembuhan dan kematian,” kuncinya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed