by

Doa ASN Jelang 448 Tahun, Ketsin GPM: Ambon Kota yang Diberkati

AMBON,MRNews.com,- Menjelang HUT ke-448 Kota Ambon 7 September 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) kembali “Doa untuk Ambon” yang diikuti Penjabat Walikota dan isteri, Sekretaris Kota (Sekkot) dan isteri, Forkopimda, ribuan ASN, guru hingga tenaga kontrak di Gereja Maranatha, Senin (4/9).

Saking antusiasnya pegawai ingin berdoa bagi kotanya, gedung Gereja tak bisa menampung. Akibatnya, ratusan pegawai harus berdiri di emperan Gereja hingga depan jalan raya sampai selesai kebaktian.

Dalam khotbahnya, Ketua Sinode (Ketsin) GPM Pendeta Elifas T Maspaitella ingatkan ASN dan pegawai di usia 448 tahun yang mengusung tema “Ambon par Samua” yakni selain berdoa tetapi juga bekerja secara sungguh dan melayani masyarakat dengan cinta dan bertanggungjawab.

“Bekerja, melayani dan berdoa, adalah cara pegawai Kota Ambon maknai “Ambon par samua”. Di kota ini, siapa yang bekerja dengan tulus, pasti lihat Allah bekerja dengan sempurna, membangun kota ini dari puing-puing menjadi bangunan kokoh,” ujarnya.

Ditegaskan, berdoa bagi Ambon bagian dari nafas dan gerak hidup warga kota. Sebab
hanya dengan Tuhan saja yang mampukan pemerintah meraih hal-hal besar, mengukir prestasi, kemajuan dan menjaga perdamaian di kota ini.

“Cara kita meminta hikmat dari Allah adalah berdoa guna hadapi dan pecahkan masalah. Ambon maju karena Allah berkati kita, sejahtera karena Allah melindungi kota ini. Ini kota yang dipilih, diberikan bagi kita semua. Kota ini kota berkat. Tuhan yang bikin kota ini dan akan jaga,” ingatnya.

Lebih lanjut Maspaitella pesankan, Ambon di usia 448 tahun adalah kota yang suci. Tidak boleh ada permusuhan, harus penuh cinta kasih satu dengan lainnya dan lakukan tugas tanpa persungutan, tanpa cacat. Di kota ini pekerjaan Tuhan sempurna.

“Kalau ada yang tidak tulus melayani dan bangun kota ini, pasti Tuhan akan pakai caranya mengusir mereka keluar. Jangan paskali lari kas tinggal kota ini, tinggalkan pekerjaan, walau ada tantangan dan masalah. Pasti kemuliaan Tuhan lewat Roh-nya mampu selesaikan,” pesannya.

Memaknai “Ambon par samua” tambah Maspaitella, artinya harus terbuka, memberi dan menerima semua orang dengan segala kekurangan dan kelebihan. “Daya tarik kita ada di hati. Itulah yang memberi kesan baik bagi siapapun yang datang ke kota ini,” kuncinya.

Doa untuk Ambon secara Kristen itu ditutup dengan pemberkatan dari Ketua Sinode GPM, Ketua Sinode GBI Maluku dan Sekretaris Keuskupan Amboina.

Sorenya, giliran pegawai Muslim yang “berdoa untuk Ambon” di Gedung Ashari Alfatah dengan Tauziah dari Ketua MUI Maluku Abdulah Latuapo serta dzikir dan doa oleh Ustadz Abdul Rahman Tuanaya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed