by

Ditengah Ancaman Covid-19, Lewerissa Berbagi Dengan Warga Kurang Mampu

AMBON,MRNews.com,- Ditengah ancaman mewabahnya coronavirus disease (Covid-19) yang sudah masuk ke Maluku, wakil rakyat Maluku di Senayan DPR-RI Hendrik Lewerissa memilih jalan untuk berbagi dengan warga Maluku dibeberapa lokasi di Kota Ambon, Kamis (26/3/2020).

Aksi sosial politikus partai Gerindra itu dengan menyasar ibu janda, para duda dan anak yatim piatu lewat pembagian bantuan sembako. Sekaligus mengisi masa reses kedua DPR-RI tahun persidangan 2019-2020, yang semestinya berakhir 22 Maret namun diperpanjang hingga 29 Maret 2020.

“Saya sudah berada di Maluku sejak awal bulan. Guna jalani reses kedua DPR RI yang kebetulan diperpanjang. Perpanjangan masa reses terkait kondisi semakin meluasnya sebaran penularan Covid-19 di Indonesia khususnya di Jakarta. Jadi saya masih tertahan di Ambon. Karena rasa cemas untuk kembali ke Jakarta dalam situasi seperti ini,” ungkap Lewerissa.

Meskipun social distancing atau jaga jarak sosial diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19, namun kata dia, aksi kemanusiaan untuk menolong warga masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi tetap harus bisa dilakukan dengan cara aman secara medis serta didasari sikap hati yang peduli kepada sesama.

“Dalam situasi yang mulai terasa sulit seperti kini, kita dituntut memiliki rasa solidaritas atau kesetia kawanan sosial untuk saling membantu sesama yang sangat memerlukan tolongan dan kepedulian kita. Kita tidak dapat menyerahkan semua tanggungjawab kepada pemerintah saja tetapi kita semua terutama yang ekonominya mampu untuk bertindak nyata,” ingatnya.

Memang diakui Lewerissa, untuk melarang keluar rumah secara total bagi warga adalah sesuatu yang sulit. Sebab kondisi sosial ekonomi warga masyarakat tidak sama. Masih banyak keluarga pra sejahtera di Maluku dan yang pendapatan untuk menafkahi keluarga masih bersifat harian. Artinya tiap hari orang harus kerja, jika tidak maka tidak ada penghasilan untuk menghidupi keluarganya.

“Kelompok masyarakat menengah ke bawah biasanya hanya mempunyai cadangan pangan dirumah yang sifatnya harian. Sebagian kita memang punya kemampuan untuk menyiapkan stok pangan dirumah untuk jangka menengah dan panjang. Kondisi ini yang menyebabkan total lock down sulit ada. Kebijakan lock down publik hanya dapat terjadi jika cadangan makanan dan minuman merata ditiap keluarga,” tukas anggota komisi VI DPR-RI.

Pemerintah juga diharapkan, harus kerja ekstra keras untuk hadapi implikasi ekonomi dan sosial keamanan dari pandemi covid-19. Sebab ini masalah sangat super serius dan karenanya tidak boleh ditangani dengan sikap biasa biasa saja atau business as usual. Akibatnya akan sangat tragis bagi keselamatan masyarakat.

“Semoga apa yang diberikan itu setidaknya bisa membantu menopang ekonomi warga kurang mampu ditengah situasi ancaman Covid-19 dengan larangan keluar rumah serta jaga jarak sosial. Terima kasih kepada Perum Bulog dan PT. Pelindo IV untuk dukungan dan partisipasi sosialnya dalam giat bakti sosial,” tutup HL, sapaan akrab Lewerissa. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed