AMBON,MRNews.com,- Spekulasi tentang penyebab meninggalnya Komandan Kompi (Danki) Batalion A Satuan Brimob Polda Maluku inisial Iptu LT (45) Minggu (4/4) yang beredar dipublik antara karena vaksin atau Covid-19 terkuak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon Wendy Pelupessy mengaku, pasien LT meninggal bukan lantaran sehabis disuntik vaksin tetapi benar adanya karena positif Covid-19. Hal itu sesuai laporan terakhir yang diterima pihaknya.
“Penyebabnya adalah terkonfirmasi Covid-19, bukan disuntik Vaksin lalu meninggal dunia,” tandas Wendy kepada wartawan di Kota Ambon, Senin (5/4).
Sebelum meninggal dunia sebut Wendy, almarhum LT memiliki ciri-ciri yang mengarah kepada gejala orang terkonfirmasi positif Corona, yakni sesak nafas. Dan itu telah dibuktikan dengan tes cepat molekuler, dimana hasilnya positif.
“Jadi almarhum meninggal bukan karena divaksin. Hasil laporan kepala RSUD dr Haulussy Ambon, penyebab meninggalnya telah diketahui saat tes cepat molekuler, hasilnya positif corona,” tukasnya.
Menurutnya, semua polisi termasuk Brimob, umum maupun TNI yang disuntik dengan vaksin AstraZeneca sampai sekarang merasa aman-aman atau tidak memiliki kejadian ikutan pasca imunisasi (PIKI).
“Bahkan hingga kini tidak ada keluhan pasca vaksin dari pihak TNI. Jadi kalau ada tudingan LT meninggal lantaran disuntik vaksin, otomatis banyak keluhan juga berdatangan dari berbagai pihak. Namun ini tidak ada,” urainya Pelupessy.
Sesuai hasil uji yang dilakukan balai pengawasan obat dan makanan (BPOM) RI sebelum diedarkan dan dipakai masyarakat, tingkat keamanan vaksin AstraZeneca sama dengan Sinovac, aman dan halal.
Apalagi saat vaksin, telah melalui serangkaian tahapan termasuk skrining dan observasi.
“Sebab itu kami meminta masyarakat jangan gampang terpengaruh dengan berbagai kabar miring yang beredar. Jangan juga takut divaksin. Kalau imun tubuh aman, pasti semua aman-aman saja. Pastikan tetap jalani protokol kesehatan,” kuncinya. (MR-02)
Comment