AMBON,MRNews.com,- Kepolisian resort (Polres) Pulau Ambon dan Pp Lease, Kodim 1504/Ambon, Forkopimda Kota Ambon, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat melakukan buka puasa bersama (Bukber) di Mapolres Pulau Ambon, Selasa (28/5/19). Hadir Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso, Dandim 1504/Ambon, Kolonel Inf Fendri, Wakapolres Kompol Ferry Mulyana dan pejabat Polres utama lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengatakan, Bukber ini jadi momentum penting untuk mengasah kepekaan rohani juga sebagai media untuk memperkuat silaturahmi, persatuan dan persaudaraan keluarga besar Polres Ambon dan Forkopimda serta masyarakat multireligi dan multikultural seperti yang ada di kota Ambon. Ibadah puasa juga akan memperkuat nilai-nilai kebajikan sosial yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya nilai kesabaran, ketabahan dan kejujuran serta pengendalian diri dari setiap sikap dan perbuatan yang bisa melukai orang lain.
Puasa pun diakuinya, mengandung makna ikut bersimpati, berempati serta merasakan kesusahan dan penderitaan dari orang yang kurang beruntung. Bahkan diakhir puasa, umat Islam dituntut menyempurnakan ibadah puasanya dengan kewajiban membayarkan zakat fitrah kepada fakir miskin sebagai bentuk kepedulian bagi sesama.
“Oleh sebab itu, saya berharap semua pelajaran spiritual yang telah kita raih selama ibadah puasa, dapat menjadi bekal penting bagi kita semua dalam menghadapi berbagai tantangan Kamtibmas dan kehidupan sosial politik yang semakin hangat dewasa ini sebagai ikhtiar mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Ramadhan mengajarkan kita tentang perjuangan menebar kebajikan kepada sesama, membela mereka yang lemah dan teraniaya dan meningkatkan rasa aman, nyaman pada masyarakat,” harapnya.
Kapolres pun mengajak, agar menciptakan kondisi Kamtibmas yang semakin kondusif, aman dan nyaman di kota Ambon pasca penetapan hasil pemilihan umum Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024. Serta bersama meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai upaya provokasi yang bisa menciptakan instabilitas politik dan keamanan, termasuk pemberitaan yang tidak benar atau hoax di berbagai media sosial, yang dapat memecah persatuan dan kesatuan anak bangsa. (MR-02)
Comment