AMBON,MRNews.com,- AMGPM Daerah Kota Ambon (Dakota) Cabang Syaloom menghelat salah satu momentum wajib organisasi setiap tahunnya, Musyawarah Pimpinan Paripurna Cabang (MPPC) ke-XXII, Minggu (31/1) di Gedung Gereja Syaloom.
Saat membuka MPPC, ketua AMGPM Dakota Ivana Tuhumena berpesan, selain masalah Covid-19, berbagai problema kepemudaan yang yang patut mendapat perhatian serius kader AMGPM termasuk di Cabang Syaloom yakni tingginya tingkat pengangguran pada usia produktif, dekadensi moral, narkoba, Miras, seks bebas, HIV AIDS.
“Semua masalah ini membutuhkan kerjasama dari setiap komponen baik gereja, pemerintah dan masyarakat yang terarah dan tepat sasaran serta frekuensi yang stabil dan kontinyu dalam langkah pembenahan maupun antisipasi yang harus teraksentuasi dalam forum MPPC ini,” ingat Tuhumena.
Selain itu, beberapa pokok pikiran yang perlu digumuli lewat forum MPPC diantaranya kata Tuhumena, diantaranya perlu mendorong wirausaha baru sebagai wujud program pemberdayaan kapasitas ekonomi kader guna meminimalisir kemiskinan dan pengangguran, kesadaran untuk peduli dan menjaga lingkungan harus tetap bertumbuh.
“Kader AMGPM harus mampu jadikan AMGPM sebagai kekuatan kontrol sipil yang efektif mendidik masyarakat untuk sadar berpolitik dan berdemokrasi. Terakhir, tetap ikuti protokol kesehatan yakni wajib pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jauhi kerumunan guna membantu pemerintah memutus rantai Covid-19,” harap mantan ketua Cabang Bethel.
Ditempat yang sama, ketua AMGPM Cabang Syaloom Bobby Diasz mengakui, banyak program sudah dirancang tapi tidak terlaksana karena Pandemi Covid-19 yang mewabah selama 2020.
Karena itu, perlu dievaluasi dan diboboti lewat MPPC serta merumuskan program baru dan APBJ di 2021.
“Pemberdayaan generasi muda menjadi tantangan AMGPM Cabang Syaloom kedepan terutama untuk meminimalisir masalah sosial dikalangan remaja. Apakah menjadi pendamping anak remaja selama Pandemi dalam belajar. Lewat cara kecil dan bermanfaat,” bebernya.
Sementara, ketua majelis Jemaat GPM Syaloom Pendeta Dirk Picauly menegaskan, MPPC sudah masuki ke-XXII berarti forumnya sudah matang. Maka harus pula merumuskan program yang matang dan strategis bagi pengembangan kepemudaan di Cabang terutama dikeempat Ranting.
“Mari terus belajar karena AMGPM ini tidak pernah berakhir. Ditengah pandemi Covid-19, kita Gereja dan AMGPM khususnya harus mendukung penuh upaya pemerintah termasuk, salah satunya dengan mengutamakan protokol kesehatan,” pungkasnya. (MR-02)
Comment