by

Aturan Partai Harus Ditegakkan dengan Wibawa, Jujur & Objektif

AMBON,MRNews.com,- Setelah pendiri partai angkat suara terkait kepindahan Wakil Ketua Bidang Politik DPD PDI Perjuangan Maluku, Widya Pratiwi Murad ke PAN, mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Edwin Adrian Huwae juga ikut berkomentar.

Baginya, polemik pindah partai Widya Murad tidak perlu direspon berlebihan, itu adalah kehendak politik yang bersangkutan untuk tidak bertahan di partai banteng moncong putih.

“Saya kira PDI Perjuangan tidak akan dirugikan,” tandas Huwae dalam unggahan di dinding media sosial Facebook miliknya, Selasa (18/4).

Tak saja Edwin, kepindahan Widya dan beberapa loyalisnya ke PAN pun ditanggapi sejumlah kader PDI-P lewat postingan di media sosial Facebook.

Walau tidak gamblang menyebut sikap itu sama sekali tidak berpengaruh ke kesolidan internal partai karena masih banyak kader yang tetap bertahan. Sebab mereka gunakan analogi-analogi yang jika dikorelasi pas dengan kondisi partai.

Lebih lanjut Edwin ingatkan agar soliditas yang didengungkan jangan juga sekedar “slogan kosong” karena mengabaikan fakta bahwa pelbagai situasi konflik internal yang terjadi tidak diselesaikan secara jujur berdasar ketentuan partai yang berlaku.

Mantan Ketua DPRD Maluku itu pun mengurai bagaimana perjalanan sejarah PDI sampai PDI Perjuangan, baru pernah 2 kali menang Pemilu di Maluku yakni Pemilu 2014-2019, pada saat kepemimpinan Karel Albert Ralahalu dan Pemilu 2019 – 2024 saat kepemimpinan dirinya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

“Apakah masih bisa menang 2024..???,” tanya legislator Karang Panjang asal dapil Kabupaten Maluku Tengah (Mateng) itu.

Dengan sejumlah fakta dan kondisi hari ini yang terjadi di internal partai, Huwae tak lupa pesankan agar relasi partai dengan partisipan dan simpatisan PDI Perjuangan mesti segera dipulihkan.

“Demikian juga aturan partai harus ditegakkan dengan wibawa, jujur dan objektif,” pesan Huwae yang juga pernah jadi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku itu.

Diketahui, Widya Pratiwi Murad khususnya telah resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan anggota PDI Perjuangan Maluku per 14 April 2023, seiring dikirimnya surat pengunduran diri yang ditanda tangani diatas meterai 10 ribu.

Surat tersebut ditujukan kepada ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Murad Ismail dan tembusan ke Ketua DPP PDI Perjuangan dan Ketua KPU Provinsi Maluku.

Pasca resmi undur diri dari partai berlambang banteng moncong putih itu, isteri Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Murad Ismail itu pun “berlabuh” ke PAN.

Kabarnya, kepindahan Widya tak sendiri. Sejumlah loyalis pun ikut “loncat” ke partai berlambang matahari terbit itu seperti Mustafa Kamal, Ibrahim Ruhunussa, Sharon Usmany. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed